SEJARAH SATUAN

YON ARHANUD 13/PBY
PARIGHA

Sejarah Singkat

Sejarah Singkat

Satuan Yonarhanudse 13 dahulunya masih disebut Yonarsuse 13 dibentuk berdasarkan kebutuhan organisasi Artileri TNI AD pada tahun 1965 untuk melindungi objek-objek vital terhadap serangan udara, karena pada masa itu Indonesia sedang konfrontasi dengan Malaysia.

Timeline

Time to Time.

1962-1966

Terjadi konfrontasi Indonesia-Malaysia sehingga Presiden Soekarno kemudian memproklamirkan “Ganyang Malaysia” pada tanggal 27 Juli 1963, selanjutnya pada tanggal 3 Mei 1964 Presiden Soekarno megumumkan Dwikora.

konfrontasi Malaysia
22 April 1965

Berdasarkan radiogram Men/Pangab nomor ST/839/1965 pada tanggal 22 April 1965, tentang dislokasi satuan-satuan Arhanud Ex Proyek 515 Hanudad di Sumatera maka Lettu Art R. Soesanto (yang saat ini Brigjen TNI Purn Roesanto) menerima tugas untuk membawa personil beserta meriam dan perlengkapan dari jawa menuju Riau.

Penandatanganan
17 Oktober 1965

Batalyon Arhanudse (Yonarhanudse) 13/BS resmi dibentuk, meskipun pada saat itu belum ada bangunan permanen yang layak huni. Mayor Art Coleman ditugaskan sebagai Komandan Batalyon untuk memimpin Batalyon Arhanudse 13/BS pertama kalinya bersama Wakil Komandan yaitu Lettu Art Moh Alim.

Mayor Art Coleman

14 Mei 1966 - 18 Agustus 1967
Mayor Art Coleman ditugaskan sebagai Komandan Batalyon untuk memimpin Batalyon Arhanudse 13/BS pertama kalinya bersama Wakil Komandan yaitu lettu Art Moh Alim.

Mayor Art Coleman

Timeline

Time to Migrate.

25 November 2020

Batalyon Arhanud 13/PBY resmi menerima senjata baru Rudal Starstreak Lightweight Multiple Launcher (LML) dan Multiple Missile System (MMS) serta Radar Control Master-200 Shikra.

konfrontasi Malaysia